Oke langsung saja, tulisan ini merupakan tindak lanjut dari
janji yang sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu bahwa akan saya sampaikan
prediksi tentang finalis UCL musim 2012/2013. Namun demikian, perlu diketahui
bahwa format drawing musim ini sedikit berbeda dengan musim-musim sebelumnya.
Sejak diberlakukan format knockout 16 besar pada musim 2005, drawing knockout
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu babak 16 besar dan 8 besar. Dengan format
tersebut, saat tercapai babak 8 besar, prediksi untuk partai final dapat
dilakukan lebih mudah karena lawan yang akan dihadapi di semifinal sudah dapat dapat
diperkirakan. Sementara itu, di UCL musim ini drawing dilakukan 3 kali termasuk
di babak semifinal. Tentu saja, hal ini lebih menyulitkan para prediktor (ini
bikin istilah sendiri) bola macam saya ini. Hehe.
Sebelumnya kita review terlebih dahulu partai-partai yang
tersedia di babak 8 besar UCL musim ini.
PSG vs Barcelona
Malaga vs Borussia Dortmund
Galatasaray vs Real Madrid
Bayern Munich vs Juventus
PSG vs Barcelona
Malaga vs Borussia Dortmund
Galatasaray vs Real Madrid
Bayern Munich vs Juventus
Sebelum membahas tim mana yang akan berlaga di partai
puncak, perlu ditentukan terlebih dahulu 4 tim yang bakal lolos ke babak
semifinal. Dari keempat partai diatas, menurut saya, Real Madrid dan Barcelona
yang paling mungkin lolos karena faktor kualitas pemain, performa yang
konsisten, dan mental bertanding yang lebih baik serta ambisi untuk memenangi
trofi ini sangat besar. Dalam tiga tahun terakhir kedua tim ini selalu mencapai
semifinal dengan materi pemain utama (line up) yang relatif sama. Meskipun PSG
dan Galatasaray memiliki pemain yang berkualitas namun dalam UCL pengalaman dan
mental bertanding seringkali menjadi faktor “x”. Pemenang laga adalah tim yang
memiliki mental bertanding yang lebih baik dan kejadian ini sudah berulang kali
terjadi di ajang UCL. Hal ini menurut saya menjadi peranan utama dalam laga2
besar yang menentukan. Contoh terbaru adalah bagaimana Barcelona bisa
membalikkan keadaan di Nou Camp setelah dipermalukan di San Siro oleh AC Milan.
Banyak yang mengatakan gagalnya AC Milan meredam Barcelona di Nou Camp karena
mental bertanding para punggawa muda Milan masih minim dibandingkan dengan
ksatria2 dari Catalan tersebut. Oleh karena itu, untuk laga PSG vs Barcelona
dan Galatasaray vs Real Madrid, menurut saya kejutan mungkin akan terjadi di
leg pertama, tapi saya rasa Barcelona dan Real Madrid tetap yang akan lolos.
Berikut ini dokumentasi-dokumentasi gol-gol penentu di ajang UCL yang lahir akibat mentalitas bertanding dikombinasikan dengan keberuntungan.
Gol dari Ole Gunnar Solksjaer ke gawang Oliver Kahn pada masa injury time di Final 1999 |
Gol voli yang indah dari Zinedine Zidane di extra time pada Final 2002 |
Gol heading dari seorang 'Jantung Liverpool' yang kemudian memompa semangat Liverpool di Final 2005 |
Gol sepenuh hati Andres Iniesta ke gawang Petr Cech pada detik-detik terakhir di Semifinal penuh drama Tahun 2009 |
Gol Didier Drogba di masa injury time memberikan harapan bagi Chelsea di Final 2012 |
Nah, menurut saya dua partai berikutnya cukup sulit untuk
diprediksi. Yang pertama saya bahas adalah tentang Malaga vs Borussia Dortmund.
Bagi Malaga, ini merupakan capaian terjauh mereka di ajang UCL. Sementara itu bagi
Dortmund, laga ini juga merupakan capaian terjauh mereka setelah tahun 97 Mathias
Sammer dkk juara di kompetisi ini. Maka dari itu, materi pemain yang dimiliki Dortmund
saat ini bisa dibilang baru merasakan laga pada level ini. Secara materi, kedua
tim ini memiliki materi pemain yang relatif berimbang, meskipun pemain Dortmund,
secara lini per lini, sedikit komplit dibandingkan dengan Malaga. Skuad
Dortmund sekarang, bisa dibilang yang terbaik setelah era Jens Lehmann, Thomas
Rosicky dan Jan Koller di awal Millenium dan Mathias Sammer dan Jurgen Koller
di tahun 1997. Secara performa Dortmund sedikit lebih baik karena Dortmund lebih
konsisten baik di UCL sendiri maupun di Bundesliga. Hal tersebut berbanding
terbalik dengan Malaga yang cukup terseok-seok di ajang La Liga. Dari
fakta-fakta tersebut, saya lebih memilih Dortmund ketimbang Malaga untuk melaju
ke babak semifinal.
Nah, partai antara Bayern Muenchen vs Juventus bisa dibilang
merupakan partai yang paling bergengsi di babak 8 besar musim ini. Ditambah
lagi, sejarah yang dimiliki oleh kedua tim selama berlaga di UCL menjadi bumbu
penyedap yang membuat laga ini semakin menarik. Secara performa, kedua tim ini
bisa dibilang sama-sama baik karena keduanya sedang dalam performa apik baik di
liga domestik maupun UCL. Secara materi pemain pun keduanya diisi oleh
pemain-pemain kelas wahid di posisinya, meskipun bisa dibilang di lini depan,
materi pemain yang dimiliki Juventus tidak sebaik yang dimiliki Muenchen. Namun
demikian, secara overall baik secara materi dan performa keduanya memiliki
kualitas yang tidak jauh berbeda. Nah, hal menarik lainnya adalah faktor mental
bertanding kedua tim. Meskipun memiliki materi pemain yang tidak jauh beda
kualitasnya, secara mental bertanding seharusnya para pemain Bayern Muenchen
memiliki tingkat kematangan yang lebih baik dibandingkan pemain Juventus. Musim
2010 dan 2012 menjadi pengalaman pahit bagi mereka di Final UCL. Adalah
Philippe Lahm, Daniel Van Buyten, Holger Badstuber, Bastian Schweinsteiger,
Arjen Robben, Thomas Mueller dan Mario Gomez yang sempat mengenyam pengalaman pahit
tersebut ketika mereka dihempaskan oleh Inter Milan dan Chelsea secara dramatis.
Di kubu Juventus, praktis hanya Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo yang pernah
merasakan Final UCL tahun 2003 untuk Buffon, dan tahun 2003, 2005 dan 2007
untuk Pirlo. Nah, sekarang tinggal bagaimana pemain2 berpengalaman tersebut
berbagi pengalamannya kepada junior2 mereka. Pengalaman dan mental bertanding bagi sebuah tim akan memegang peranan
penting dalam kondisi kritis, seperti dalam keadaan tertinggal, perlunya
konsentrasi di menit-menit akhir dan dalam kondisi adu pinalti. Tidak
jarang juga mental dan pengalaman bertanding ini menyebabkan datangnya
suatu keberuntungan.
Pada partai antara Bayern Muenchen dan Juventus, saya
cenderung memilih Muenchen sebagai tim yang lolos karena pengalaman yang lebih
baik dibandingkan skuad yang dimiliki Juventus. Ditambah lagi, skuad Juventus
yang sekarang bisa dikatakan belum terbukti di UCL. Komposisi skuad Juventus
ini baru melakoni laga besar saat berhadapan dengan Chelsea yang musim ini sedang tidak stabil. Berbeda dengan skuad Bayern Muenchen sekarang
yang sudah melakoni laga-laga besar melawan Real Madrid, Barcelona, Manchester
United, Inter Milan, dan Chelsea dalam 4 musim terakhir.
So, tim-tim yang akan mengisi tempat di semifinal versi saya
adalah 2 wakil Jerman dan 2 wakil Spanyol. Nah, dengan sistem drawing di babak
semifinal, tentunya All Spanish Final atau All German Final bisa saja terjadi. Tapi lagi2, dalam sepakbola semua kemungkinan yang sepertinya
tidak mungkin bisa saja terjadi. Justru itulah sisi menarik dari sebuah
pertandingan sepakbola. Kita lihat hasilnya pada tanggal 3-4 April dan 10-11
April.
Wah ternyata tulisan saya udah banyak, jadi saya rasa cukup
dulu deh untuk prediksi kali ini. Nanti saya lanjutin lagi tentang prediksi
yang akan masuk final. Maaf ya kalo ada yang kecewa. Hehe.
No comments:
Post a Comment