Pages

Sunday, March 31, 2013

Road to Wembley 2013 (1/2)


Oke langsung saja, tulisan ini merupakan tindak lanjut dari janji yang sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu bahwa akan saya sampaikan prediksi tentang finalis UCL musim 2012/2013. Namun demikian, perlu diketahui bahwa format drawing musim ini sedikit berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Sejak diberlakukan format knockout 16 besar pada musim 2005, drawing knockout dilakukan sebanyak 2 kali yaitu babak 16 besar dan 8 besar. Dengan format tersebut, saat tercapai babak 8 besar, prediksi untuk partai final dapat dilakukan lebih mudah karena lawan yang akan dihadapi di semifinal sudah dapat dapat diperkirakan. Sementara itu, di UCL musim ini drawing dilakukan 3 kali termasuk di babak semifinal. Tentu saja, hal ini lebih menyulitkan para prediktor (ini bikin istilah sendiri) bola macam saya ini. Hehe.


Sebelumnya kita review terlebih dahulu partai-partai yang tersedia di babak 8 besar UCL musim ini.
PSG vs Barcelona
Malaga vs Borussia Dortmund
Galatasaray vs Real Madrid
Bayern Munich vs Juventus

Sebelum membahas tim mana yang akan berlaga di partai puncak, perlu ditentukan terlebih dahulu 4 tim yang bakal lolos ke babak semifinal. Dari keempat partai diatas, menurut saya, Real Madrid dan Barcelona yang paling mungkin lolos karena faktor kualitas pemain, performa yang konsisten, dan mental bertanding yang lebih baik serta ambisi untuk memenangi trofi ini sangat besar. Dalam tiga tahun terakhir kedua tim ini selalu mencapai semifinal dengan materi pemain utama (line up) yang relatif sama. Meskipun PSG dan Galatasaray memiliki pemain yang berkualitas namun dalam UCL pengalaman dan mental bertanding seringkali menjadi faktor “x”. Pemenang laga adalah tim yang memiliki mental bertanding yang lebih baik dan kejadian ini sudah berulang kali terjadi di ajang UCL. Hal ini menurut saya menjadi peranan utama dalam laga2 besar yang menentukan. Contoh terbaru adalah bagaimana Barcelona bisa membalikkan keadaan di Nou Camp setelah dipermalukan di San Siro oleh AC Milan. Banyak yang mengatakan gagalnya AC Milan meredam Barcelona di Nou Camp karena mental bertanding para punggawa muda Milan masih minim dibandingkan dengan ksatria2 dari Catalan tersebut. Oleh karena itu, untuk laga PSG vs Barcelona dan Galatasaray vs Real Madrid, menurut saya kejutan mungkin akan terjadi di leg pertama, tapi saya rasa Barcelona dan Real Madrid tetap yang akan lolos.

Berikut ini dokumentasi-dokumentasi gol-gol penentu di ajang UCL yang lahir akibat mentalitas bertanding dikombinasikan dengan keberuntungan.

Gol dari Ole Gunnar Solksjaer ke gawang Oliver Kahn pada masa injury time di Final 1999

Gol voli yang indah dari Zinedine Zidane di extra time pada Final 2002
Gol heading dari seorang 'Jantung Liverpool' yang kemudian memompa semangat Liverpool di Final 2005
Gol sepenuh hati Andres Iniesta ke gawang Petr Cech pada detik-detik terakhir di Semifinal penuh drama Tahun 2009

Gol Didier Drogba di masa injury time memberikan harapan bagi Chelsea di Final 2012

Nah, menurut saya dua partai berikutnya cukup sulit untuk diprediksi. Yang pertama saya bahas adalah tentang Malaga vs Borussia Dortmund. Bagi Malaga, ini merupakan capaian terjauh mereka di ajang UCL. Sementara itu bagi Dortmund, laga ini juga merupakan capaian terjauh mereka setelah tahun 97 Mathias Sammer dkk juara di kompetisi ini. Maka dari itu, materi pemain yang dimiliki Dortmund saat ini bisa dibilang baru merasakan laga pada level ini. Secara materi, kedua tim ini memiliki materi pemain yang relatif berimbang, meskipun pemain Dortmund, secara lini per lini, sedikit komplit dibandingkan dengan Malaga. Skuad Dortmund sekarang, bisa dibilang yang terbaik setelah era Jens Lehmann, Thomas Rosicky dan Jan Koller di awal Millenium dan Mathias Sammer dan Jurgen Koller di tahun 1997. Secara performa Dortmund sedikit lebih baik karena Dortmund lebih konsisten baik di UCL sendiri maupun di Bundesliga. Hal tersebut berbanding terbalik dengan Malaga yang cukup terseok-seok di ajang La Liga. Dari fakta-fakta tersebut, saya lebih memilih Dortmund ketimbang Malaga untuk melaju ke babak semifinal.

Nah, partai antara Bayern Muenchen vs Juventus bisa dibilang merupakan partai yang paling bergengsi di babak 8 besar musim ini. Ditambah lagi, sejarah yang dimiliki oleh kedua tim selama berlaga di UCL menjadi bumbu penyedap yang membuat laga ini semakin menarik. Secara performa, kedua tim ini bisa dibilang sama-sama baik karena keduanya sedang dalam performa apik baik di liga domestik maupun UCL. Secara materi pemain pun keduanya diisi oleh pemain-pemain kelas wahid di posisinya, meskipun bisa dibilang di lini depan, materi pemain yang dimiliki Juventus tidak sebaik yang dimiliki Muenchen. Namun demikian, secara overall baik secara materi dan performa keduanya memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda. Nah, hal menarik lainnya adalah faktor mental bertanding kedua tim. Meskipun memiliki materi pemain yang tidak jauh beda kualitasnya, secara mental bertanding seharusnya para pemain Bayern Muenchen memiliki tingkat kematangan yang lebih baik dibandingkan pemain Juventus. Musim 2010 dan 2012 menjadi pengalaman pahit bagi mereka di Final UCL. Adalah Philippe Lahm, Daniel Van Buyten, Holger Badstuber, Bastian Schweinsteiger, Arjen Robben, Thomas Mueller dan Mario Gomez yang sempat mengenyam pengalaman pahit tersebut ketika mereka dihempaskan oleh Inter Milan dan Chelsea secara dramatis. Di kubu Juventus, praktis hanya Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo yang pernah merasakan Final UCL tahun 2003 untuk Buffon, dan tahun 2003, 2005 dan 2007 untuk Pirlo. Nah, sekarang tinggal bagaimana pemain2 berpengalaman tersebut berbagi pengalamannya kepada junior2 mereka. Pengalaman dan mental bertanding bagi sebuah tim akan memegang peranan penting dalam kondisi kritis, seperti dalam keadaan tertinggal, perlunya konsentrasi di menit-menit akhir dan dalam kondisi adu pinalti. Tidak jarang juga mental dan pengalaman bertanding ini menyebabkan datangnya suatu keberuntungan.

Pada partai antara Bayern Muenchen dan Juventus, saya cenderung memilih Muenchen sebagai tim yang lolos karena pengalaman yang lebih baik dibandingkan skuad yang dimiliki Juventus. Ditambah lagi, skuad Juventus yang sekarang bisa dikatakan belum terbukti di UCL. Komposisi skuad Juventus ini baru melakoni laga besar saat berhadapan dengan Chelsea yang musim ini sedang tidak stabil. Berbeda dengan skuad Bayern Muenchen sekarang yang sudah melakoni laga-laga besar melawan Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Inter Milan, dan Chelsea dalam 4 musim terakhir.

So, tim-tim yang akan mengisi tempat di semifinal versi saya adalah 2 wakil Jerman dan 2 wakil Spanyol. Nah, dengan sistem drawing di babak semifinal, tentunya All Spanish Final atau All German Final bisa saja terjadi. Tapi lagi2, dalam sepakbola semua kemungkinan yang sepertinya tidak mungkin bisa saja terjadi. Justru itulah sisi menarik dari sebuah pertandingan sepakbola. Kita lihat hasilnya pada tanggal 3-4 April dan 10-11 April.

Wah ternyata tulisan saya udah banyak, jadi saya rasa cukup dulu deh untuk prediksi kali ini. Nanti saya lanjutin lagi tentang prediksi yang akan masuk final. Maaf ya kalo ada yang kecewa. Hehe.

No comments:

Post a Comment