Pages

Tuesday, April 30, 2013

Road to Wembley 2013 (2/2)

Tulisan ini merupakan tindak lanjut dari tulisan saya sebelumnya tentang “Road to Wembley 2013”.

Pertama-tama, mohon maaf karena saya baru bisa memberikan tulisan ini setelah pertandingan leg kedua antara Madrid dan Dortmund dilakukan karena adanya beberapa agenda yang harus diselesaikan. Jadi sebagai permintaan maaf saya, pada tulisan ini bukan hanya prediksi antara Bayern Muenchen dan Barcelona yang saya lakukan, namun juga analisis dari pertandingan semifinal leg pertama yang sudah berlangsung. 

Sudah sama-sama kita ketahui bahwa kedua pertandingan semifinal kemarin benar-benar mengagetkan kita semua. Kedua tim-Spanyol benar-benar takluk oleh dua Raksasa Jerman dengan skor yang mencolok. 

Lalu, bagaimana kunci dari kemenangan Bayern Muenchen pada semifinal leg pertama?

Ok mari kita bahas 


Bayern Muenchen vs Barcelona, Allianz Arena, 4-0
Barcelona yang sempat berjaya dan ditakuti pada era Pep Guardiola, secara perlahan mulai sering mengalami kekalahan dalam laga-laga besar. Menurut saya, besar kemungkinan hal ini disebabkan karena gaya permainan tiki-taka yang cenderung monoton dan tidak ada variasi. Sejauh ini, ada 2 gaya bermain yang sudah terbukti dapat menghancurkan Barcelona.

1. Negatif football (menumpuk pemain sebanyak-banyaknya di garis pertahanan) dan mengandalkan serangan balik.
Strategi ini akan menyebabkan sulitnya para pemain Barcelona untuk masuk ke pertahanan lawan meskipun dapat menguasai ball possession. Hal ini akan menyebabkan pemain belakang Barcelona harus naik hingga ke tengah lapangan untuk membantu menjaga penguasaan bola (compactness). Akibatnya, akan terjadi GAP besar antara pemain belakang Barcelona dan kiper sehingga terdapat ruang yang dapat di eksploitasi disana.
Strategi ini sukses diterapkan oleh Inter Milan, Chelsea, Rubin Kazan dan Glasgow Celtic saat bertemu Barcelona.

2. Bermain dengan pressing ketat dikombinasi dengan permainan bola yang cepat.
Strategi ini cukup sederhana, yaitu melakukan pressing ketat dengan 1-2 pemain untuk setiap pemain Barcelona yang sedang membawa bola. Strategi ini membutuhkan jarak yang dekat antara pemain belakang dan pemain tengah sehingga jika pressing yg dilakukan oleh orang pertama gagal, dapat dilakukan covering oleh pemain selanjutnya. Oleh karena itu, strategi ini biasanya mengakibatkan para pemain belakang berada di luar kotak pinalti yang tinggi. Namun demikian, strategi ini membutuhkan pemain-pemain dengan stamina tinggi dan gelandang-gelandang dengan tipe“angkut air”. Hasilnya, strategi ini benar-benar bisa menetralisir ball possession yang selalu menjadi kebanggaan Barcelona. Dengan pola pressing ini, serangan balik akan lebih mudah dilakukan dibandingkan hanya sekedar menumpuk pemain di depan gawang.
Sementara itu, strategi ini dipadu dengan pola direct pass, yaitu umpan-umpan langsung kepada pemain lain dalam 1 hingga 2 sentuhan. Dengan aliran bola yang cepat tersebut, maka strategi ini akan sangat merepotkan pertahanan Barcelona tiap kali Barcelona kehilangan bola. Jika target sudah tercapai, biasanya skema tim tersebut kembali ke strategi nomor satu. Strategi ini dengan sukses dilakukan Real Madrid, AC Milan dan yang paling baru adalah Bayern Muenchen.

Dalam pertandingan melawan Barcelona, Bayern Muenchen benar-benar mengandalkan keunggulan fisik dari Javi Martinez dan Schweinsteiger sebagai kunci untuk meredam ball possession dari Barcelona yang dipimpin Xavi Hernandez. Frank Ribery dan Arjen Robben juga disiplin untuk kembali ke posisi bertahan saat Barcelona menguasai bola di sisi operasi mereka. Belum lagi, covering yang dilakukan oleh para barisan pertahanan Barcelona yang benar-benar membuat pemain macam Lionel Messi seakan ‘menghilang’ dari lapangan pertandingan. Pola pressing seperti ini benar-benar merupakan antitesis dari pola umpan-umpan pendek ala Barcelona.

Ketika Bayern mendapatkan bola, seringkali bola langsung mengalir kepada dua sayap Bayern. Kedua saya Bayern sangat rajin dalam membantu serangan. Mereka semua memaksa kedua full back dari Barcelona harus berpikir dua kali jika ingin melakukan overlapping. Dari sayap, mereka dapat melakukan crossing ataupun cut inside ke dalam kotak pinalti. 

Namun demikian, dalam pertandingan kemaren, selain pressing ketat yang dilakukan, Bayern juga melakukan eksploitasi pada sisi keunggulan fisik mereka, terutama dalam situasi set pieces. Saat tendangan pojok, Bayern memiliki Thomas Mueller, Mario Gomez, Dante, J Boateng dan Javi Martinez yang jago dalam bola-bola udara. Sementara, di sisi Barcelona, hanya Gerard Pique, Busquets dan Bartra yang memiliki kemampuan udara. Maka dari itu, crossing-crossing yang dilakukan kedua sayap Bayern sangat membahayakan pertahanan Barcelona. 

Selain itu, kunci kemenangan Bayern adalah masuknya Thomas Mueller sebagai starter dengan mengisi posisi second striker menggantikan Toni Kroos yang biasanya mengisi posisi Playmaker. Meskipun bukan striker murni, Thomas Mueller seringkali membuat gol di laga-laga penting melalui penempatan posisinya yang mematikan.

Dalam kondisi tertinggal, Barcelona tidak melakukan variasi lain selain bermain dengan umpan-umpan pendek dan skill individu pemain. Hal ini menyebabkan permainan Barcelona tidak dapat berkembang karena cara tersebut benar-benar bisa dinetralisir dengan metode pressing ketat. Pemain-pemain yang dimasukkan pun memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dengan tim para pemain Barcelona kebanyakan. Umpan jauh yang dilakukan pun tidak efektif, karena di lini depan Barcelona tidak ada pemain yang mampu melakukan duel udara dengan bek-bek kuat Bayern.

Jika melihat ulasan di atas, maka adalah wajar ketika Bayern Muenchen benar-benar bisa membuat Barcelona tidak berkutik. Saat melawan Bayern Muenchen kemarin, Barcelona seperti melawan Real Madrid, namun dengan versi pemain-pemain yang lebih muda dan unggul dalam hal fisik. Barca totally outclassed by Bayern.

Lalu apa yang harus dilakukan Barcelona di Camp Nou?
Mereka harus mampu mencuri setidaknya 2 gol di menit pertama jika ingin lolos. Jika Barcelona tidak mampu mencetak gol hingga babak pertama selesai, maka sudah sangat bisa dipastikan Bayern yang maju untuk berhadapan dengan Dortmund di Wembley.

Mereka harus bermain agresif sejak menit awal, tapi Bagaimana caranya?
Sebenarnya, gaya main pressing itu bisa dinetralisir dengan gaya umpan-umpan jauh dari belakang. Namun demikian, kondisi saat ini menunjukkan bahwa Barceona tidak memungkinkan untuk memainkan bola-bola jauh dari belakang karena pemain depan yang dimiliki tidak berpostur besar. Menurut saya, ada beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan Barcelona untuk bisa setidaknya mengimbangi permainan Bayern.

1.       Menyempurnakan passing-passing dengan sentuhan cepat.
selama ini ball possession yang dilakukan Barcelona dilakukan dengan tempo yang lambat. Namun dalam pertandingan ini, Barcelona harus memainkan umpan-umpan pendek yang cepat tanpa melakukan kesalahan passing. Skema ini akan lebih baik jika Barcelona hanya memasang satu striker di depan (David Villa) dan mengkonsentrasikan 5 pemain di tengah.

2.       Menarik Lionel Messi lebih ke tengah
mengingat bek-bek Bayern yang menjulang tinggi, maka dari itu saya lebih memilih messi untuk cenderung menjadi partner bagi Cesc Fabregas, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez. Selain itu jika bermain lebih ke tengah, Lionel Messi lebih mudah mendapatkan bola untuk kemudian melakukan penetrasi-penetrasi sehingga dapat membuka ruang lebih besar untuk pemain lain. 

3.       Melakukan aksi individu yang baik.
Barcelona punya potensi ini. Mereka punya Lionel Messi, Andres Iniesta, David Villa, yang dapat melakukan aksi ini. Dengan melakukan aksi individu, 2-3perhatian pemain Bayern akan tersedot sehingga ruang bagi pemain Barcelona lain lebih terbuka. Selain itu, permainan individu yang baik akan memaksa pemain bertahan Bayern untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran yang baerakibat tendangan bebas untuk Barcelona.

4.       Memperbanyak shooting dari luar kotak pinalti
Ini juga penting dilakukan karena pada pertandingan sebelumnya, Barcelona kesulitan menembus garis pertahanan Bayern. Lionel Messi, Xavi Hernandez, David Villa, Cesc Fabregas, Daniel Alves punya kemampuan ini. Harapannya, pemain depan yang tidak mendapatkan bola bisa mendapatkan bola muntah dari shooting luar kotak pinalti tersebut.

5.       Mengganti Serqio Busquets dengan pemain yang lebih mampu merusak skema permainan
Busquets memang baik dalam mendistribusikan bola dan menjaga daerah kedalaman Barcelona namun dia tidak cukup baik dalam mengacaukan tempo permainan lawan. Selain itu, tugas yang lebih berat menanti pemain Barcelona di posisi ini karena mereka harus mengcover serangan-serangan yang dibangun dari sayap Bayern. Saya rasa Alex Song lebih baik dari posisi Busquets untuk pertandingan melawan Bayern kali ini

Jadi, kurang lebih skema yang harus dimainkan Vilanova nantinya adalah seperti ini


Saya rasa jika melakukan poin poin diatas, Barcelona bisa berbicara lebih banyak meskipun Bayern bermain baik seperti pekan lalu. Meskipun pada akhirnya juga, Barcelona tetap tidak bisa lolos ke Final. Namun jika Barcelona beruntung malam ini, maka kelima poin di atas akan berbuah baik sehingga menghasilkan gol yang banyak untuk Barcelona.

Jadi, siapa yang lolos?
Kans terbesar tetap dimiliki Bayern Muenchen. Namun jika Barcelona mampu menerapkan apa yang saya sebutkan di atas, saya rasa Barcelona bisa memberikan sesuatu yang lebih menarik kendati pada akhirnya tetap tidak bisa ke Wembley.

No comments:

Post a Comment