Pengurangan subsidi pada
BBM bersubsidi, premium, beberapa hari yang lalu cukup untuk membuat terapi
kejut bagi bangsa kita. Dengan tegas dan tanpa kompromi Presiden kita tercinta
menegaskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp 6500 menjadi Rp 8500
hanya sekitar 3 minggu setelah Beliau dilantik menjadi Presiden. Pro
dan kontra mengenai keputusan ini pun terjadi dimana-mana.
Di tulisan ini, saya tidak akan bermaksud untuk membahas
tentang keputusan yang sudah diambil untuk mengurangi subsidi BBM bersubsidi.
Saya lebih tertarik untuk memberikan opini saya tentang kemungkinan kita untuk
mengkonversi BBM yang bersubsidi, Premium, ke BBM yang non-subsidi, Pertamax
dan Pertamax Plus. Sebenarnya tulisan yang sama pernah saya tulis 3 tahun yang lalu, ketika harga BBM bersubsidi, Premium,
berkisar (kalo tidak salah) Rp 4500. Pada tulisan tersebut saya membahas secara
detil bagaimana proses terjadinya pembakaran pada mesin 4 langkah (4
stroke engine) yang berbahan bakar bensin. Mohon maaf kalo penjelasan di tulisan itu ada yang agak membingungkan, maklum baru belajar nulis. hehe
Oke mari kita remind lagi inti
(maksud) dari tulisan tersebut.
Pada intinya, mesin berbahan bakar bensin membutuhkan
waktu pembakaran yang tepat agar dapat menghasilkan efisiensi yang
maksimum, tenaga maksimum dengan konsumsi bahan bakar serendah mungkin. Pada
mesin berbahan bakar bensin, waktu yang paling tepat baginya untuk meledak
(terjadi pembakaran) adalah sesaat setelah percikan api dari busi dikeluarkan,
yaitu ketika posisi piston berada pada Titik Mati Atas (TMA). Pada
titik ini, tepat sebelum terjadi ledakan, tekanan yang terjadi dalam ruang
bakar sangatlah tinggi. Pada saat itulah campuran udara dan bensin mengalami
kompresi yang luar biasa tinggi. Percikan api kemudian dikeluarkan untuk
meledakkan campuran udara dan bensin yang sudah berada pada tekanan tinggi
tersebut. Alhasil ledakan yang terjadi akan mendorong piston yang kemudian
digunakan untuk menggerakkan kendaraan kita.
Pada internal combustion engine, tekanan merupakan salah satu
parameter yang utama. Tekanan pada ruang bakar juga
berbanding lurus dengan temperatur dari campuran udara dan bensin pada
ruang bakar itu pula. Keduanya saling terkait erat dan membentuk parameter penting dlm pembakaran di internal combustion engine. Oleh karena itu, pabrik pembuat mesin biasanya
menyertakan di spesifikasi teknis tentang Rasio Kompresi pada
mesin buatannya. Rasio Kompresi merupakan perbandingan tekanan
yang terjadi di dalam ruang pembakaran pada posisi Titik Mati Atas
(TMA) yang bertekanan maksimum, dengan tekanan yang terjadi pada Titik
Mati Bawah (TMB) yang bertekanan minimum, ketika pembakaran belum
terjadi. Dengan volume mesin yang sama, semakin tinggi rasio kompresi, semakin
tinggi pula potensi tenaga yang bisa dihasilkan dibandingkan dengan mesin
dengan rasio kompresi lebih rendah.
Negara kita tercinta melalui Pertamina bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan bahan bakar internal combustion engine tersebut. Pertamina memiliki bahan bakar
bensin dalam tiga kelas, premium, pertamax dan pertamax plus. Perbedaan
premium, pertamax, dan pertamax plus adalah pada nilai oktan mereka. Premium
bernilai oktan 88, Pertamax bernilai oktan 92, dan Pertamax Plus bernilai oktan
95.
Pengaruh beda nilai oktan eta kumaha kang???
Pada sistem internal combustion engine, ada fenomena yang biasa terjadi yang disebut dengan self-ignition. Self-ignition merupakan fenomena
terbakarnya campuran udara dan bensin di luar waktu pengapiannya. Self-ignition pada
mesin berbahan bakar bensin dapat terjadi karena bensin dan udara sudah
bercampur semenjak dimasukkan ke dalam ruang bakar. Pada internal
combustion engine, tekanan dan temperatur adalah
faktor yang mampu menyebabkan self-ignition terjadi. Self-ignition ini
sangat merugikan karena pembakaran terjadi di luar waktu yang diinginkan,
akibatnya, kita tidak akan mendapatkan tenaga yang sebenarnya dari mesin dan
tentunya akan lebih boros dalam konsumsi bahan bakar.
Nah disinilah, nilai oktan suatu bahan bakar berpengaruh
penting. Nilai oktan mengurangi sifat self-ignition pada bahan
bakar. Semakin tinggi nilai oktan suatu bensin (gasoline), akan semakin
sulit untuk bensin tersebut terbakar sendiri. Karena penyebab utama self-ignition adalah
tekanan dan temperatur dari mesin, sedangkan tekanan dan temperatur mesin erat
kaitannya dengan rasio kompresi, maka nilai oktan pada bahan bakar juga
sangat erat kaitannya dengan rasio kompresi yang digunakan pada mesin.
Berikut ini merupakan tabel hubungan rasio kompresi dan
nilai oktan untuk mesin dengan karburator (bukan fuel injection) tanpa engine management *).
Rasio
Kompresi
|
Nilai
Oktan
|
Brake
Thermal Efficiency
|
Rasio
|
Persyaratan
|
Full
Throttle (%)
|
5 : 1
|
72
|
-
|
6 : 1
|
81
|
25
|
7 : 1
|
87
|
28
|
8 : 1
|
92
|
30
|
9 : 1
|
96
|
32
|
10 : 1
|
100
|
33
|
11 : 1
|
104
|
34
|
12 : 1
|
108
|
35
|
Sumber: http://www.faqs.org/faqs/autos/gasoline-faq/part3/section-1.html
*) Mungkin saja,
rasio ini hubungan ini bisa sedikit berubah seiring dengan banyaknya teknologi kontrol
elektronik yang diterapkan pada kendaraan-kendaraan baru sekarang ini.
Dari tabel di atas kita bisa lihat bahwa, penggunaan
bensin tidak bisa sembarangan. Bensin dengan nilai oktan yang lebih tinggi,
butuh rasio kompresi yang lebih tinggi pula. Penggunaan pertamax atau pertamax
plus pada motor-motor tua (rasio kompresi rendah), justru akan membuat konsumsi
bensin semakin boros dibandingkan dengan premium, begitu pula sebaliknya.
Namun demikian, sekarang ini, hampir semua kendaraan generasi baru
di Indonesia memiliki rasio kompresi yang menengah ke atas, di atas 9 : 1.
Artinya, sebenarnya kendaraan-kendaraan bermotor di Indonesia sudah di desain
untuk menggunakan bensin dengan nilai oktan 92, pertamax. Ditambah lagi dengan
sistem kontrol yang diterapkan pada sistem injeksi dan katup pada mesin,
membuat penggunaan pertamax merupakan suatu keharusan untuk mendapatkan
performa yang maksimum dari kendaraan anda dengan konsumsi bensin yang minimum.
Berikut ini daftar rasio kompresi kendaraan di Indonesia.
Mohon diingatkan jika ada kesalahan pada daftar rasio kompresi ini.
So, berdasarkan data rasio kompresi dari link ini,
sebenarnya bensin yang cocok bagi kendaraan-kendaraan di Indonesia
adalah pertamax, bukan lagi premium!
Tapi Pertamax mahal cuy! Gak disubsidi, gimana dong??
Eits nanti dulu!!! boleh kita bilang pertamax lebih mahal per liter nya tapi belum tentu untuk konsumsi rata-ratanya. Untuk kebanyakan kendaraan di Indonesia, konsumsi bahan bakar pertamax akan lebih irit dibandingkan dengan premium. Oleh karena itu, lebih baik kita menggunakan parameter kilometer/rupiah (jarak/uang) untuk membandingkan premium dan pertamax di kendaraan kita.
Dengan kondisi harga premium Rp 8500, selisih Rp
1500-2000 dengan pertamax, saat ini saya rasa nilai kilometer/rupiah
pertamax akan sama dengan premium atau bahkan lebih tinggi terutama
pada kendaraan dengan rasio kompresi yang lebih tinggi.
Nilai perbandingan kilometer/rupiah ini bisa kita uji
sendiri kok. Silahkan isi bensin premium atau pertamax dengan harga tertentu
pada kendaraan kita kemudian catat/foto kilometer yang tercatat pada Odometer
kendaraan kita. Ketika kita akan mengisi bensin pada kesempatan berikutnya,
catat/foto kembali kilometer yang diukur oleh Odometer kendaraan kita.
Kemudian, isi kembali dengan bensin dengan jenis yang berbeda dan lakukan hal
yang sama. Selama pengujian perbandingan dua bensin ini, usahakan
medan yang ditempuh sama (misal: selalu di dalam kota) dan beban yang digunakan
juga sama (misal: selalu sendiri, tidak boncengan). Nah dari aktivitas ini, kita bisa
mendapatkan dua nilai kilometer/rupiah untuk premium dan pertamax.
Motor seperti ini paling mentok "cuma" menghabiskan 50 ribu premium untuk satu minggu aktivitasnya berjualan. Kalo kita? |
Nek masalah macet piye mas??
Yap, bagaimanapun ini adalah solusi sementara, bukan sebuah solusi yg benar2 solutif. Karena pun dengan berpindah ke pertamax, masalah kemacetan parah di indonesia ini belum mendapatkan solusi yang tepat. Solusi yang terbaik bagi transportasi di Indonesia menurut saya adalah transportasi massal dengan jalur eksklusif (bukan basis jalan raya) yang bertenagakan listrik. Semoga saja dengan pengurangan subsidi yang katanya akan digunakan untuk membangun infrastruktur, salah satunya jalur transportasi massa yang eksklusif, adalah benar adanya.
Semoga tulisan ringkas ini bisa memberikan manfaat.
Anw, jika rekan-rekan yang membaca artikel ini dan
sudah membandingkan kilometer/rupiah pertamax dan premium dari kendarannya,
mohon saya diberi informasi dan silahkan tinggal komen di bawah artikel ini.
Atas kerjasama dan info yang diberikan saya sampaikan terimakasih.
Nderek nyimak dan sedang ingin membuktikan, yan, km tau g, apakah benar spbu dengan kode angka ke-2 yg bernilai 1 (milik pertamina) lebih sehat campuran bbm-nya drpd spbu dengan kode angka ke-2 bernilai 4? dijogja sedikit sekali spbu yg berkode angka ke-2 bernilai 1... ak merasakan lebih awet klo beli bbm di spbu pertmina ini.. :D
ReplyDeleteMaturnuwun sudah sudi mampir mas Hatta.
DeleteTerimakasih juga karena sudah mau berpartisipasi untuk pindah ke pertamax.
Masalah SPBU, saya pernah denger masalah nomer di balik angka kedua di spbu pertamina ini. Cuma saya tidak punya info yang lebih jelas dan lengkap ttg isu ini.
Untuk pengisian BBM:
tips dari saya adalah ngisi bensin ketika pagi hari. Karena di pagi hari, temperatur tanah masih rendah, sehingga densitas dari bensin yang disimpan cenderung lebih tinggi dibandingkan di siang hari. Nah, karena ngukurnya spbu itu berdasarkan volum, maka dengan volum yang sama, kita bisa dapat massa bensin yang lebih besar dibandingkan dengan jika kita beli bensin di sore hari.
luar biasa...
DeleteHarus baca beberapa kali nih biar paham. Maklum, masih awam :D
ReplyDelete
ReplyDeleteThis Is Really Useful And Nice Information. สอนแทงบอล
This are such great articles. สอนแทงบอล This articles can help you to make some new ideas.
สอนแทงบอล I appreciate for reading my blogs.
ReplyDeleteThis are new articles style for you. สอนแทงบอล You can find some new idea on this. สอนแทงบอล It might help you to write or think some new idea.
สอนแทงบอล Thanks for sharing such a wonderful post.
สอนแทงบอล I am very glad for reading my articles.
เหนื่อยก็พัก ถ้าไม่รักก็พอ
ReplyDeletejoker123