Fren, agama islam yang kita terima ini, sudah sempurna. stuju kan? Ajaran agama ini pun cuma berasal dari 2 sumber, Al Qur'an dan Al Sunnah (segala sesuatu yang dilakukan, diucapkan, oleh rasulullah). spakat kan? brati, boleh gw simpulkan kalo, kita pgn beribadah, kita harus mengacu kepada kedua hal itu kan?Sepakat?kalo sepakat, kita lanjut deh....
Tapi, fren, gak jarang, gw sering denger banyak orang yang masih berkali-kali terhadap sebuah hadist ataupun ayat Qur'an yang tidak relevan dengan apa yang ia yakini. Bahkan ada yang mengatakan bahwa semua itu sudah tidak relevan dengan zaman sekarang. Na'udzubillah....
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari 'Abis bin Rabi'ah (semoga Allah meridhainya), ia berkata: "Aku pernah melihat 'Umar bin Khaththab (semoga Allah meridhainya) mencium hajar aswad, lalu berkata: 'Sungguh aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak bisa memberi manfaat atau mudharat. Sekiranya aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, niscaya aku takkan pernah menciummu.' "
dari hadist diatas, seharusnya kita tersindir...kenapa kita masih berpikir2 berkali-kali untuk melaksanakan perintah Rasul? atau bahkan diantara kita masih ada yang untuk menerima saja masih belum ikhlas! Na'udzubillah...seorang Ummar bin Khaththab, salah seorang shahabat yang udah di jamin surga aja masih rela u/ mencium hajar aswad, padahal beliau sangat sangat tidak ingin mencium batu itu. Tapi, atas landasan taqwa, beliau membuang semua apa yang jadi pandangan beliau, dan menerima semua yang telah menjadi sunnah Rasulullah.Subhanallah...
semoga tulisan ini bisa menjadi cambuk buat kita semua, agar terus bisa istiqomah dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam melaksanakan ajaran islam.
saling mengingatkan fren! bukan berarti yang menulis ini lebih baik dari temen2 semua. bisa saja temen2 yang baca tulisan ini justru jauh lebih baik di mata Allah dibanding saya. Wallahu a'lam.
murnikan aqidah, tebarkan sunnah
Tapi, fren, gak jarang, gw sering denger banyak orang yang masih berkali-kali terhadap sebuah hadist ataupun ayat Qur'an yang tidak relevan dengan apa yang ia yakini. Bahkan ada yang mengatakan bahwa semua itu sudah tidak relevan dengan zaman sekarang. Na'udzubillah....
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari 'Abis bin Rabi'ah (semoga Allah meridhainya), ia berkata: "Aku pernah melihat 'Umar bin Khaththab (semoga Allah meridhainya) mencium hajar aswad, lalu berkata: 'Sungguh aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak bisa memberi manfaat atau mudharat. Sekiranya aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, niscaya aku takkan pernah menciummu.' "
dari hadist diatas, seharusnya kita tersindir...kenapa kita masih berpikir2 berkali-kali untuk melaksanakan perintah Rasul? atau bahkan diantara kita masih ada yang untuk menerima saja masih belum ikhlas! Na'udzubillah...seorang Ummar bin Khaththab, salah seorang shahabat yang udah di jamin surga aja masih rela u/ mencium hajar aswad, padahal beliau sangat sangat tidak ingin mencium batu itu. Tapi, atas landasan taqwa, beliau membuang semua apa yang jadi pandangan beliau, dan menerima semua yang telah menjadi sunnah Rasulullah.Subhanallah...
semoga tulisan ini bisa menjadi cambuk buat kita semua, agar terus bisa istiqomah dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam melaksanakan ajaran islam.
saling mengingatkan fren! bukan berarti yang menulis ini lebih baik dari temen2 semua. bisa saja temen2 yang baca tulisan ini justru jauh lebih baik di mata Allah dibanding saya. Wallahu a'lam.
murnikan aqidah, tebarkan sunnah
^^
ReplyDelete